Membentuk manusia yang berkarakter bertanggung jawab akan hak dan kewajibannya

Senin, 22 Desember 2008

Model Pembelajaran

1
JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978)

Model Pembelajaran: Cooperaive Learning Tehnik Jigsaw
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil, @ 3 – 5 orang siswa.
2. Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
3. Tiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperolehnya.
4. Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas yang sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas tersebut.
5. Setiap siswa kelompok-kelompok baru mencatat hasil diskusinya untuk di laporkan pada kelompok semula (kelompok lama).
6. Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal (semula) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota kelompok asal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya.
7. Setelah seluruh siswa selesai melaporkan, guru menunjukkan salah satu kelompok untuk menyampaikan hasilnya, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
Guru dapat mengklarifikasi permasalahan serta disimpulkan
.
Manfaat:
Membentuk sikap belajar bekerjasama,
Membina Tanggung jawab kelompok dan individual dengan sungguh-sungguh
Membentuk sikap ketergantungan secara positif dalam bekerjasama







2

NUMBERED HEADS TOGETHER (KEPALA BERNOMOR)
(Spencer Kagan, 1992)
Model Pembelajaran: Cooperative Learning Tehnik Numbered Heads Together
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor kepala.
2. Guru memberikan tugas, diupayakan setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda, dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban, tiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi.
4. Setiap anggoa kelompok memiliki tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk melaporkan hasil diskusinya.
5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dalam kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas.
6. Kemudian kelompok lain dapat memberikan masuikan/meresponsi dari hasil diskusinya (menyempurnakan);.
7. Guru selanjutnya dapat mengulangi beberapa kali dari kelompok yang berbeda.
8. Guru mengklarifikasi apabila timbul permasalahan dan menarik kesimpulan.

Manfaat:
Menciptakan proses belajar aktif
Membina kerjasama, tanggung jawab kelompok dan individual
Memberi kesempatan tiap siswa untuk mengemukakan pendapat











3THINK PAIR AND SHARE
(Berpikir berpasangan dan curah pendapat)
(frank Lyman, 1985)

Model Pembelajaran Cooperative Learning Tehnik Think Pair and Share.

Langkah-Langkah Pembelajaran:
1. Guru menyampaikan pokok materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa diminta membentuk berpasangan (2 orang)
Siswa dalam pasangannya diminta untuk berpikir dan memecahkan permasalahan yang disampaikan guru terkait dengan pokok materi.
Siswa diminta untuk berpasang-pasangan saling mengemukakan hasil pemikirannya terhadap permasalahan yang diberikan oleh guru..
Kemudian tiap-tiap pasangan membentuk kelompok berempat dan tiap anggota kelompok berempat diberi kesempatan untuk mengemukakan hasil diskusinya (sharring).
Guru memimpin pleno diskusi dan tiap kelompok diberi kesempatan untuk mengemukakan hasil pekerjaan atau hasil diskusinya.
Berawal dari kegiatan tersebut mengarah pada pembicaraan pokok permasalahan dan guru dapat menambah materi yang belum diungkap para siswa.
Guru mengklarifikasi bila terjadi kesalahan konsep dan memberi kesimpulan.
Manfaat:
Membina tanggung jawab individu dan kelompok
Memberi kebebasan mengemukakan pemikiran
Membentuk sikap berpikir kritis dan dialog mendalam sesama teman.









STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISSIONS (STAD)
4(Tim Siswa Kelompok Berprestasi)
(Oleh: Slavin, 1994)
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tehnik STAD.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Membentuk kelompok kecil @ 3 – 5 orang siswa secara heterogen (menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dsb).
Guru menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran.
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan. Anggota kelompok yang sudah menguasai diminta menjelaskan pada anggota kelompoknya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis teman kelompok tidak boleh membantu.
Guru memberi evaluasi.
Catatatan:
· Untuk setiap selesai pelajaran guru selalu memberikan kuis pada siswa (misalnya 3 kali pertemuan berturut-turut).
Guru membandingkan perolehan nilai setiap siswa dari pertemuan 1, 2 dan 3 tentang prestasi/kemajuan belajarnya.
Guru juga dapat membandingkan kemajuan prestasi tiap kelompok.
Manfaat:
Membina sikap saling menghargai keberbedaan anggota kelompok
Membina sikap saling memberi pengetahuan antara siswa pandai dan kurang pandai.
Mendorong siswa untuk memacu prestasi, baik indiviu maupun kelompoknya.







5MODEL PEMBELAJARAN
D E B A T E

Model pembelajaran Debat.
Langkah-langkah pembelajaan:
1. Guru membagi dua kelompok peserta debat, yaitu kelompok dan kelompok kontra.
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh ketua kelompok debat.
3. Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara dan kelompok kontra menannggapinya. Begitu seterusnya kelompok pro merespon balik tanggapan kelompok kontra sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
4. Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti dari ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis, sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi.
5. Guru menambahkan konsep, ide yang belum terungkap serta mengklarifikasikannya.
6. Dari ide/gagasan tertulis di papan tersebut, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik materi/kompetensi yang ingin dicapai.
Manfaat:
* Mendorong siwa untuk berani mengemukakan pendapat dan mempertahankan pendapatnya.
* Membina tanggung jawab kebersamaan dalam mempertahankan ide-ide/gagasannya





6MODEL PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING

Langkah-langkah Pembelajaran Model Role Playing:
1. Guru menyusun/menyiapkan scenario yang akan ditampilkan.
2. Guru menunjukkan beberapa siswa sebagai pemeran untuk mempelajari scenario tersebut dua atau tiga hari sebelum pemeranan dimulai.
3. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
4. Guru membentuk kelompok siswa @ 5 orang untuk mengamati pelakonan yang ditampilkan oleh kelompok pemeran.
5. Memanggil para pemeran yang telah ditunjuk untuk melakonkan scenario yang sudah dipersiapkan.
6. Selesai penampilan para pemeran, kemudian masing-masing siswa (kelompok) diberikan lembar kerja untuk di bahas.
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pembahasan terhadap tampilan pemeran.
8. Guru memberikan kesimpulan secara umum, terkait dengan topik materi yang dilakonkan.
9. Evluasi
Manfaat:
* Membina tanggung jawab individu sebagai pemeran
* Membina tanggung jawab bersama dalam memerankan pelakonan.
* Membina sikap emosional atau karakter siswa dalam memerankan pelakonan






7GROUP INVESTIGATION
(Sharan, 1992)
Model Pembelajaran Investigasi Kelompok.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil materi tugas yang berbeda untuk dikerjakan
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
5. Setelah selesai, lewat juru bicara (missal ketua kelompoknya) menyampaikan hasil pembahasan di kelompoknya.
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggpan terhadap hasil pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
8. Evaluasi
Manfaat:
* Membina sikap tanggung jawab dan bekerjasama dalam kelompok
* Membina sikap saling menghargai pendapat anggota kelompok
* Membiasakan untuk berani mengemukakan pendapat






8COOPERATIVE SCRIPT
(Dansereau, dkk, 1985)
Model pembelajaran Cooperative Script: merupakan cara-cara belajar dimana siswa bekerjasama berpasang-pasangan dan ebrgantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi pelajaran yang dipelajari.

Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru membagi siswa untuk berpasang-pasangan.
2. Guru membagikan wacana/materi kepada setiap pasangan untuk dibaca dan membuat ikhtisar (ringkasan).
3. Guru dan siswa menetapkan pasangan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide dalam ringkasannya.
Sementara pendengar (anggota pasangannya):
- Memperhatikan, mengoreksi, menunjukkan ide-ide yang kurang lengkap.
- Membantu mengingat, menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lain.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara, sebaliknya pendengar sebagai pembicara dan dilakukan seperti di atas.
6. Guru menyimpulkan pokok-pokok hasil pembahasan
7. Penutup.
Manfaat:
* Membina kerjasama dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas;
* Melatih indera pendengaran untuk mendengarkan secara baik informasi dari pembicara





MAKE – A MATCH (MENCARI PASANGAN)
9(Lorna Curran, 1994)
Model Pembelajaran mencari pasangan:
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review. sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartu jawabannya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point. Hadiah.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya.
7. Demikian seterusnya.
8. Guru menyimpulkan secara keseluruhan dari isi materi pembelajaran melalui kartu-kartu tersebut.
9. Penutup.
Manfaat:
* Membina ketrampilan menemukan informasi dan kerjasama dengan orang lain.
* Membina tanggung jawab untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kartu permasalahan.






PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK THINK PAIR SHARE AND TALKING CHIP
(Berpikir berpasang-pasangan melalui bertukar pendapa dengan kartu pembicaraan)

Langkah-langkah pembelajaran:
* Guru membagi siswa dlm kelompok kecil (4 org)
* Setiap kelompok mendapatkan tugas dan mengerjakan tugas tsb.
* Setiap siswa mengamati/mengkaji tentang tugas tersebut
* Siswa berpasangan dgn rekan kelompoknya mengecek pemahaman berdasarkan hasil pengamatan/kajian

.
Contoh Kartu bicara/permasalahan.(disiapkan guru dan dikerjakan siswa)
Kartu Bicara disiusun dan harus relevan dengan materi yang dibahas dalam mata pelajaran.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota menimbulkan kepadatan penduduk di kota, dan akibatnya timbul berbagai permasalahan. Identifikasi permasalahan dimaksud
( halaman depan)
Permasalahan:
Masalah pengangguran
Masalah kesehatan
Masalah keamanan
Masalah pendidikan
Dsb.
(halaman belakang)

Tidak ada komentar: